Connect with us

Budaya

Mengintip Tradisi Ngarot Lelea di Indramayu, Penanda Masuknya Musim Tanam Padi

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Indramayu pasti mengenal Tradisi Ngarot di Desa Lelea, Kecamatan Lelea sebagai petanda masuknya masa tanam padi musim hujan dan berharap memperoleh produktivitas padi yang melimpah.

Seperti yang terjadi pada Rabu (13/12), ribuan warga menyaksikan Tradisi Ngarot sebagai upaya menghindari dari berbagai penyakit dan hama padi.

Plt Kadisdikbud Indramayu Ahmad Syadeli mengatakan Adat Ngarot ini sebagai pelestarian warisan budaya takbenda peninggalan leluhur,

“Selain melestarikan adat, setiap pelaksanaan Ngarot juga terjadi perputaran perekonomian yang sangat besar,” tambahnya.

Syadeli menambahkan bahkan masyarakat dari luar Kabupaten Indramayu juga turut menyaksikannya.

Advertisement

Penyerahan saran pertainan pada Tradisi Ngarot Lelea. (Pemkab Indramayu)

Pada Adat Ngarot terdapat sebanyak 70 cuene (Gadis Ngarot) dengan hiasan bunga di kepala dan 50 bujang (jejaka).

Mereka di arak dari Balai Adat Ngarot menuju Kantor Desa Lelea untuk melaksanakan Upacara Adat Ngarot.

Kepala Desa Lelea Raidi berharap seluruh bujang dan cuene Desa Lelea senantiasa setia mengikuti adat istiadat desa tanpa terkecuali.

“Khusus untuk bujang dan cuene yang mengikuti Adat Ngarot, selain menjaga warisan leluhur juga terus melestarikan bahasa Sunda Lelea,” harapnya.

Pada upacara Adat Ngarot ini secara simbolis diserahkan sarana pertanian mulai dari bibit padi, air kahirupan (kehidupan) dan sarana pertanian.

Sarana pertanian itu berupa cangkul, pedang, topi caping, dedaunan seperti daun klaras (daun pisang kering), bambu kuning dan daun andong. ***

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend