Connect with us

    Lifestyle

    Murka Susi Pudjiastuti Saat Jutaan Sampah Plastik Berserakan di Pantai Pangandaran

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDSusi Pudjiastuti merupakan sosok mantan menteri yang masih konsisten menolak sampah plastik. Keresahannya itu kembali ia tumpahkan via akun X @susipudjiastuti saat sampah gelas plastik berserakan di Pantai Pangandaran, Sabtu (20/01).

    Sambil beristighfar, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 itu membagikan video yang memperlihatkan jutaan sampah plastik.

    Sedianya, pagi itu Susi hendak mengajak cucunya bermain paddle (dayung) di laut, namun ia kaget saat melihat segala jenis sampah plastik terdampar di pantai.

    ‘ Ya Allah ampuni hamba-Mu, sampah hasil perbuatan manusia yang tidak peduli dengan lingkungannya berserakan,” tulis Susi.

    Sebut saja, sampah plastik yang bertebaran di Panatai Pangandaran ada gelas dan botol air mineral, makanan sachet, cups, sedotan hingga mie instan.

    Advertisement

    “Segala macam sampah plastik jutaan pieces terkumpul dan terdampar di Pantai Pangandaran yang indah dan cantik ini,“ tulisnya lagi.

    Susi menambahkan setiap melihat sampah ia ambil, kumpulkan untuk kemudian di kelola.

    “Atau kita akan tenggelam dalam lautan sampah kita sendiri,” cuitnya.

    Hingga Kamis (25/01), unggahan Susi tersebut sudah di tonton netizen sebanyak 126 ribu kali, 682 repost dan 2.339 Likes.

    Tanpa tedeng aling-aling, ia juga tak segan menyebut merek kemasan plastik terkenal yang mendominasi sampah di pantai.

    Advertisement

    “(Ada) Berbagai merek makanan minuman, Aqua gelas jutaan, coba perhatiin, ini semua Aqua gelas,” keluhnya,

    Dalam video itu Susi pun mengajak untuk berhenti membuang sampah sembarangan ke sungai dan saluran air.

    Menurutnya, dengan mengerahkan banyak orang perlu seminggu untuk membersihkan sampah plastik di Pantai Pangandaran.

    “Kalau nanti sore (badai) datang lagi, pasti mereka (laut, red) akan kembalikan semua sampah kita,” kata Susi.

    Berdasarkan data, gelas plastik (berikut sedotan) dan botol air mineral ikut mendongkrak volume sampah plastik sebesar 11,6 juta ton.

    Advertisement

    Atau 17 persen dari total produksi sampah nasional di Indonesia pada 2021 yang naik dua kali lipat pada satu dekade sebelumnya.

    Tercatat, produksi gelas plastik air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 10,4 miliar setiap tahun.

    Pada segmen ini, market leader atau penguasa pasar AMDK di Indonesia berkontribusi pada timbulan 5.300 ton sampah per tahun.

    Produksi sampah industri AMDK mencapai 5,5 miliar botol per tahun dan timbulan sampah botol plastik tercatat 83 ribu ton atau hampir separuhnya.

    Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik ada sejumlah item plastik yang tidak boleh lagi di produksi pada 2029.

    Advertisement

    Secara bertahap, produksi plastik harus sudah di hentikan antara lain kemasan sachet kecil dan sedotan plastik.

    “Termasuk juga wadah sytrofoam,” katanya dalam sebuah acara diskusi Webinar.

    Produsen AMDK di nilai harus sudah mulai bertanggungjawab dengan mendaur ulang botol plastik di bank sampah.

    KLHK melalui Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 menargetkan pengurangan sampah hingga sebesar 30 persen pada  2030.

    Antara lain dengan mendorong produsen AMDK mengubah desain produk mini menjadi lebih besar ke ukuran 1 liter guna mempermudah pengelolaannya.

    Advertisement

    Produsen juga wajib mengimplementasikan mekanisme pertanggungjawaban terhadap produk dalam kemasan plastik yang di jual,

    “Ada kewajiban yang mengikat produsen, selain membatasi timbulan sampah juga wajib mendaur ulang produk yang sudah di gunakan,” tutur Ujang. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend