Connect with us

Teknologi

Ratusan Pelajar SMP di Kuningan Ngabuburit Ikuti Seminar Smart dalam Bermedsos

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMP Kabupaten Kuningan menggelar Seminar Smart dalam Bersosmed yang di ikuti oleh ratusan pelajar SMP se Kuningan melalui zoom meeting, Selasa (19/03).

Seminar merupakan bagian dari kegiatan ngabuburit di Bulan Ramadan bareng Guru BK Rasa Sohib Bagi Siswa (NGABAKAR SOSIS).

Kadisdikbud Kunngan Uu Kusmana mengatakan pentingnya kesadaran pelajar dalam menggunakan media sosial.

“Medsos dapat menjadi sarana berbagi ide, membangun jaringan dan melakukan perubahan positif,” ucapnya membuka kegiatan.

Subkor Kemitraan dan Kelembagaan Media Diskominfo Kuningan Nana Suhendra selaku narasumber memaparkan materi ‘Etika Bermedsos bagi Remaja’.

Advertisement

“Penting memfilter informasi, memilih konten yang bermanfaat dan berkontribusi secara positif dalam setiap interaksi online,” katanya.

Etika bermedsos, kata Nana, perlu bagi para pelajar supaya menjaga kesopanan, menghargai perbedaan dan menghindari penyebaran konten yang merugikan.

Selain itu, jangan melakukan cyber bullying, menjaga privasi akun medos, hindari SARA, pornografi dan penyebaran aksi kekerasan.

“Juga kroscek kebenaran berita atau jangan menyebarkan berita palsu (hoaks),” tambahnya.

Usia muda dengan kemampuan olah informasi terbatas, menurut Nana, berpotensi membuat remaja mudah terpapar efek buruk dari hoaks.

Advertisement

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024 mencatat umur orang yang berselancar di internet mayoritas Gen Z (1997-2012) sebanyak 34,40 persen.

Generasi milenial (1981-1996) 30,62 persen, Gen X (1965-1980) 18,98, Post Gen Z (di bawah 2023) 9,17 persen.

Sedangkan baby boomers (1946-1964) 6,58 persen dan pre boomer (1945) sebanyak 0,24 persen.

Studi dari UNICEF yang di lakukan Kemkominfo menemukan 98 persen anak-anak dan remaja tahu tentang internet.

Bahkan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet sehingga perlu adanya literasi digital bagi remaja.

Advertisement

Nana lalu menjelaskan apa yang harus di lakukan untuk menghindari dari paparan hoaks.

Di antaranya perlu di biasakan untuk kritis dalam menerima informasi denga melakukan verifikasi.

“Sebelum memercayai sebuah informasi, cek dulu kebenarannya, serta penting untuk melatih mengenali situs berita yang layak di percaya,” pungkasnya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend