Connect with us

    Ekbis

    Yuk, Cobain Camilan Khas Hari Raya Nastar Mangga ‘Mimide’ Indramayu!

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDKue nastar merupakan salah satu camilan khas Hari Raya Idul Fitri membuat para pelaku UMKM berinovasi salah satunya mengisi nastar dengan selai mangga seperti yang di lakukan di Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu.

    Para pelaku UMKM Desa Jayalaksana, Kedokan Bunder memberi brand nastar mangga itu dengan nama ‘Mimide’.

    ‘Mimide’ menawarkan produk nastar berisi selai mangga dengan dua varian yaitu mangga gedong gincu dan cengkir.

    Menurut Camat Kedokan Bunder Atang Suwandi menjelaskan bentuk nastar yang di tawarkannnya pun berbeda.

    “Ada yang bulat seperti nastar biasa dan yang spesial yaitu berbentuk buah mangga,” ujarnya, Selasa (02/04).

    Advertisement

    Atang menilai ‘Mimide’ bisa menjadi icon dan mendongkrak mangga menjadi oleh-oleh khas Indramayu.

    Pasalnya, pesanan nastar mangga ‘Mimide’ telah menjangkau ke Cirebon, Jakarta, Yogyakarta bahkan hingga ke Hongkong melalui reseller pekerja migran.

    “Semoga nastar mangga ini bisa merambah lebih luas sehingga dapat membangkitkan UMKM di Indramayu,” harapnya.

    Sementara itu, Ninih pemilik ‘Mimide’ menceritakan merintis UMKM tersebut berawal pada tahun 2021 yang terinspirasi dari kemunculan dodol mangga.

    Lalu ia terpikir membuat produk yang berbahan dasar buah mangga yakni nastar berisi selai mangga.

    Advertisement

    Awalnya nastar mangga tersebut untuk di konsumsi pribadi, namun banyak yang suka sehingga memutuskan untuk di jadikan usaha.

    “Produksi nastar mangga tersebut melalui banyak proses pengembangan dan di pelajari secara otodidak,” terang Ninih.

    Pemasaran nastar mangga awalnya hanya dari medsos namun kini di jual offline dan daring melalui reseller dan lapak Facebook Mimide Dermayu.

    Nastar mangga ‘Mimide’ di jual dengan harga satu toples isi 250gr seharga Rp35.000,- dan nastar berbentuk mangga isi 280gr seharga Rp38.000,-/kotak.

    Dari penjualan 1-3 stoples/bulan hingga kini telah mencapai 30 stoples isi 250gr dan 15-20 kotak isi 280gr/per hari.

    Advertisement

    “Produk kami dari bahan lokal dan tanpa pengawet,” ujar Ninih.

    Ia mengaku produk UMKM ‘Mimide’ pernah mendapat kunjungan dari Kementrian Perindustrian RI untuk meninjau langsung proses pembuatannya. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend