CIAYUMAJAKUNING.ID – Telah menjadi tradisi, kali ini peringatan Hari Jadi Kuningan ke-526 di gelar tradisi babarit dengan mengangkat tema Akur, Makmur, Ngawangun Kuningan di sepanjang Jalan Siliwangi depan Pendopo Kuningan,Minggu (04/08).
Babarit di maknai dengan sawer air empat penjuru, tumpeng dan gamelan di iringi tarian yang menjadi ciri tradisi babarit.
Tradisi Babarit juga menjadi bagian ciri dalam milangkala desa di Kabupaten Kuningan.
Sementara untuk Milangkala Kuningan prosesinya menyatukan air dari empat penjuru mata air kabuyutan.
Barat dari Mata Air Cihulu Kuningan-Kelurahan Winduherang-Cigugur, utara dari Mata Air Cikahuripan-Kahiyangan Indapatra-Cilimus.
Lalu timur dari Kabuyutan Indrakila-Karangkencana dan selatan Kabuyutan Jamberama-Selajambe.
Lima tumpeng juga di siapkan sebagai simbol dengan satu tumpeng indung dan empat tumpeng yang merupakan kiriman dari empat penjuru lembur.
Tumpeng ini di bagikan oleh Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat kepada warga yang hadir.
Selain itu terdapat ribuan nasi pincuk yang juga dibagikan kepada warga.
Babarit terasa kian sakral dengan di iringi gamelan, kacapi suling dan di seling dengan musik tarawangsa dan di padukan dengan tarian empat penari.
Mereka melakukan tari kendi air dengan memasukan air empat penjuru kepada kendi utama dengan narasi dari Juru Kawih.
Lalu penari mengambil air dari baki yang di isi mayang jambe dan di serahkan ke Pj Bupati untuk di percikan.
Bersama Ketua PKK Kuningan Susi Widyawati, Iip lalu menyipratkan air dari gentong ke empat madhob,
Pj Bupati Iip menuturkan tema ‘Akur, Makmur’ dalam Hari Jadi Kuningan ke-526 sebagai ajakan menjaga silaturahmi dan kerukunan.
“Kamajuan hiji daerah téh teu bisa leupas tina dukungan sareng gotong royong sadaya wargana,” ujarnya dengan menggunakan Bahasa Sunda.
Iip meminta kepada seluruh warga Kuningan untuk terus bekerjasama dalam mewujudkan Kuningan yang makmur.
“Hayu urang terus kerjasama pikeun ngahontal tujuan ieu,” ajaknya. ***