CIAYUMAJAKUNING.ID – Stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Ciayumajakuning di nilai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon per Triwulan II Tahun 2024 dalam kondisi stabil terjaga dengan pertumbuhan yang positif.
Perkembangan kinerja 19 BPR di Ciayumajakuning pada Juni 2024 mengalami pertumbuhan positif secara yoy yang tercermin dari beberapa indikator.
Kredit BPR tumbuh 1,10 persen menjadi Rp2,10 triliun sedangkan permodalan BPR masih terjaga sebesar 26,23 persen per Juni 2024.
Namun demikian, Aset mengalami sedikit penurunan sebesar 0,63 persen dan DPK menurun sebesar 7,17 persen.
Porsi penyaluran BPR di Ciayumajakuning terhadap penyaluran kredit di Jawa Barat per Juni 2024 sebesar 12,02 persen.
Sementara DPK sebesar 13,16 persen jika di bandingkan DPK yang dihimpun BPR di Jabar.
OJK Cirebon akan terus mendorong ekosistem perbankan yang sehat di Ciayumajakuning dengan meningkatkan sinergi, kolaborasi dan kerja sama.
Selain itu, OJK Cirebon juga melakukan pengawasan terhadap delapan Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S) serta dua perusahaan pergadaian.
Kinerja LKM/S di per Juni 2024 menunjukkan penurunan secara yoy dari sisi aset sebesar 10,49 persen menjadi Rp22,13 miliar.
Pinjaman yang di salurkan menurun 23,55 persen menjadi Rp19,69 miliar dan DPK menurun 0,36 persen menjadi Rp13,46 miliar.
Pembiayaan yang di salurkan LKM/S menurun sebesar 2,87 persen menjadi Rp15,08 miliar.
Hingga Juni 2024, jumlah investor pasar modal di Ciayumajakuning tercatat sebanyak 301.598 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 5,66 persen secara ytd.
Namun, akumulasi transaksi saham mengalami penurunan sebesar Rp188,04 miliar atau 18,35 persen.
Ini menunjukkan antusiasme masyarakat Ciayumajakuning dalam berinvestasi di pasar modal kian meningkat.
Melalui kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar, OJK Cirebon telah melakukan tujuh kali Sekolah Pasar Modal (SPM).
Per Agustus 2024, OJK Cirebon telah melakukan pelayanan melalui penanganan pengaduan dan konsultasi Sektor Jasa Keuangan.
Pelayanan yang di berikan mencakup 1.058 konsultasi dan pengaduan , 921 di antaranya melalui saluran telepon dan walk in.
Sementara pengaduan yang di sampaikan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebanyak 137 pengaduan.
Konsultasi dan pengaduan di dominasi oleh Bank Umum sebesar 30,34 persen dan Fintech Lending 19,19 persen.
OJK Cirebon juga telah melayani 6.017 permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Kantor OJK Cirebon telah melakukan 71 kegiatan edukasi keuangan selama tahun 2024 dengan total jumlah peserta edukasi sebanyak 23.409 orang.
Dalam memperluas literasi keuangan, OJK Cirebon di 2024 menginisiasi program Duta Literasi guna menjangkau literasi keuangan kepada 7,2 juta jiwa penduduk.
Capaian program K/PMR yang di salurkan empat BPR di Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka mencapai baki debet sebesar Rp3,9 miliar kepada 514 debitur.
Program KEJAR melalui Simpanan Pelajar (SimPel) BPR Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan mencapai 18.540 rekening dengan nominal Rp45 miliar.
OJK Cirebon bersama TPAKD Kuningan juga menginisiasi program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Karangtawang dengan target sasaran 300 pelaku UMKM.
Program EKI di Desa Karangtawang di harapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan (basic inclusive) menjadi minimal 60 persen.
Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan aktivitas keuangan ilegal, OJK Cirebon terlibat aktif melakukan edukasi.
Salah satunya melalui Deklarasi Bersama pencegahan dan pemberantasan judi online pada rapat paripurna DPRD Kota Cirebon 7 Juli silam.
Sampai Agustus 2024, OJK Cirebon menerima 68 permintaan konsultasi terkait pinjol ilegal.
Serta tiga pengaduan terkait dengan aplikasi Duit Sayang, Ada Dana, dan Teman Uang untuk di lakukan penutupan.***