Connect with us

Kuliner

Memori Pagongan, Kawasan Budaya dan Kuliner di Kota Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Siapa yang tidak kenal dengan nama Pagongan? Daerah ini berbatasan dengan Jalan Karanggetas, perempatan Prujakan Sukallila hingga pertigaan Jalan Kembar, Gunungsari, Kota Cirebon.

Sejak Februari 2007 saya tinggal di Kebon Blimbing, kampung pedukuhan Pagongan tembus hingga yang ke Sukalila Selatan dan Karanggetas.

Tahun 1974-1977, di rumah milik kedua kakak saya Paulus Wijaya dan Yoel Wijaya tempat latihan Sanggar Remaja Cirebon.

Tepatnya di Kebon Blimbing Gang Haji Syarief 59 Cirebon sanggar tersebut di latih Embie C Noer dan Andi Subekti.

Kedua kakak saya ikut bergabung Sanggar Remaja Cirebon yang di pimpin Andi Subekti.

Advertisement

Menghasilkan seniman dan budayawan Cirebon berbakat seperti Yusak, Sumbadi Sastra Alam, Alex, Dino dan Sani.

Di Sanggar Remaja Cirebon terjadi pembauran alami, mereka bersatu memajukan seni budaya Cirebon.

Pagongan tahun 1970 hingga sekarang selain banyaknya toko bangunan, juga banyak aneka kuliner.

Ada tiga penjual nasi lengko terkenal yaitu Nasi Lengko M Sadi, Nasi Lengko Gang Bie Liong dan Nasi Lengko Barno juga ada Tapel serta Serabi.

Di Pagongan tahun 1970-2000an ada Es Campur Ancun yang terkenal, penjualnya bernama Ancun dan hingga 2007 ada Nasi Kuning yang cukup terkenal.

Advertisement

Lalu ada Sirop Tjampolay milik Kakek Neneknya Leoni Fransiska Sidhojoyo.

Jadi tahun 1980-1990 jika haus rindu minum es sirop datang main ke rumah Leoni, pasti olehnya di berikan minuman sirop yang di buatnya.

Leoni tahun 1980-1990 primadona di BPK Penabur Cirebon, tahun 1984 kawan-kawan sekelas jika malam minggu nongkrong di rumahnya.

Sirop Tjiremai Pisang Susu memiliki kelebihan harum mewangi dan manis, asam citrunnya juga enak.

Di pagongan juga ada kecap Matahari yang sudah ada sejak tahun 1940an dan ada juga kursus musik dan toko Musik Max and Jeany.

Advertisement

Yang kemudian berganti nama jadi toko alat musik Yamaha yang di dirikan oleh Ratih Hadimardana.

Di Pagongan tahun 1940-1988 ada penjahit Kebaya Encim bordir oleh Kim po Tjan Boen, bordirannya bagus halus.

Ada juga penjual Bapel dan krupuk gendar Tante Tjin Hwat tahun 1945-2002.

Kue Rainbow yang terkenal sekarang sebetulnya sudah ada sejak dulu tahun 1960-1988.

Di Pagongan ada pembuatnya yaitu Tante Tjong Giok yang memiliki anak namanya Lilis dan Endang Prihatin Sembada.

Advertisement

Selain kue rainnbow, Tante Tjong Giok juga ahli membuat kue mesies dan aneka jajanan pasar lainnya.

Ada encim riwik pembuat dan penjual Wingko Babat.

Di Pagongan tahun 1960-2004 juga ada pembuat kue lumpur Ci Swan Nio adiknya Kwee San Nio anaknya Kwee Kwan Soen.

Tahun 1970–2000 ada gedung Sumber Hidangan milik Suwito Setiabudi.

Ia juga pemilik Apotek Pasuketan, Gedung Sumber Hidangan tempat pesta nikah dan pertunjukan seni juga lapangan Bulu Tangkis.

Advertisement

Paulus Wijaya, Yoel Wijaya, Sin Lay, Inggok, Indrawati Yayang anak putrinya Suwito Setiabudi pernah mengadakan pertunjukan teater disini tahun 1979.

Di Pagongan juga ada Ayam Panggang Alas Demang Milik Iwan ayahnya Agus Salim Olim dan Halim dulu Pertama kali buka di Pagongan,

Ada toko buku Dasco dan Varia juga ada toko Serba Ada Motor ayahnya Devina.

Semua kebutuhan hidup tersedia di Pagongan tahun 1979-2007. ***

Oleh: Jeremy Huang Wijaya

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend