Connect with us

Ekbis

Jurus Pemkab Cirebon Hidupkan Kembali Kejayaan Tembakau

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Pernah berjaya di tahun 2010-2011, tanaman tembakau di Kabupaten Cirebon kini tengah diupayakan untuk kembali bangkit. Kala itu, luas lahan tembakau di Desa Hulubanteng, Kecamatan Pabuaran, mencapai 120 hektare dan menjadi tumpuan ekonomi warga. Namun kejayaan tersebut memudar seiring tumbangnya industri rokok rumahan yang membuat pasar tembakau melemah drastis.

Kini, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pertanian (Distan) mencoba mengembalikan masa kejayaan itu dengan menyulap lahan bera menjadi kebun tembakau. Upaya ini didukung suntikan dana sebesar Rp 760 juta dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.

“Kami ingin tembakau kembali menjadi komoditas strategis. Dana DBHCHT ini seluruhnya kami alokasikan untuk demplot pengembangan tembakau,” ujar Kabid Hortikultura dan Perkebunan Distan Kabupaten Cirebon, Durahman, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, penanaman tembakau difokuskan setelah musim panen padi, memanfaatkan jeda waktu sebelum musim tanam berikutnya. Saat ini, pengembangan dilakukan di lima desa terdiri dari Desa Tanjunganom, Tonjong, Hulubanteng, Cibogo, dan Bayalangu Kidul. Total lahan yang digarap mencapai 10 hektare.

“Yang sudah tanam ada di Desa Jatipiring seluas 3 hektare. Di Bayalangu Kidul, kemarin baru mulai tanam setengah hektare,” jelasnya.

Advertisement

Distan juga menggandeng Universitas Diponegoro untuk melakukan uji kelayakan tanah, memastikan bahwa lahan-lahan tersebut cocok untuk budidaya tembakau. Tahun lalu, anggaran serupa hanya mampu mendukung tiga hektare, namun kini dengan dana yang meningkat, cakupan lahan juga diperluas.

Durahman mengakui tantangan tetap ada. Salah satunya adalah berkurangnya kebutuhan tembakau dari salah satu perusahaan rokok besar. Namun ia optimistis, permintaan akan kembali stabil melihat tren konsumsi rokok yang masih tinggi.

“Kami melihat prospek harga tembakau cukup baik. Jika pasar kembali terbuka dan petani merasa diuntungkan, mereka akan tertarik kembali menanam,” tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi pemulihan, Distan akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) serta Dinas Koperasi dan UKM untuk mendorong tumbuhnya industri olahan tembakau skala kecil di daerah.

“Untuk tahun ini kami juga akan fokus pada manajemen pascapanen. Rencananya, kami akan belajar langsung dari para petani Temanggung yang lebih berpengalaman dalam pengolahan daun tembakau,” pungkasnya.

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend