Connect with us

Umum

Air Bau dan Keruh, DLH Kota Cirebon Akui Limbah TPA Kopiluhur Meluber Hingga Tercemar

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Keluhan warga mengenai dugaan pencemaran limbah TPA Kopiluhur Argasunya mendapat respons dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon.

Kasubag TU UPT TPA Kopiluhur DLH Kota Cirebon Jawahir tak menampik banyak masyarakat sekitar TPA Kopiluhur yang mengeluh air sumur bau dan keruh. 

“Ya memang mereka belum lama ini mengeluh soal licit atau air dari sampah. Mereka menduga ini dampak dari TPA Kopiluhur,” kata Jawahir, Jumat (8/8/2025).

Merespon keluhan terebut, Jawahir mengaku sudah berupaya untuk memberikan air bersih kepada warga. Dengan menggali sumur bor di dua titik yakni wilayah Palinggihan Rt 01 dan Sumurwuni Rw 01.

Ia menjelaskan, kondisi air yang bau dan keruh karena pada musim hujan kolam penampungan TPA Kopiluhur tidak mampu menampung aliran air licit. Antara kolam penampungan dan aliran sungai warga masih satu jalur.

Advertisement

“Karena tidak menampung air akhirnya meluber dan terdorong airnya keluar terserap tanah dan masuk ke saluran penduduk,” ujar Jawahir.

Ia mengakui air licit dari tumpukan sampah memang bau. DLH, katanya sudah berusaha mengolah air licit tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

“Di TPA Kopiluhur sendiri terdapat kolam penampung licit awalnya dulu punya 7 kolam. Tapi sekarang karena tergerus waktu, akhirnya ada sebagian tertutup sampah dan sebagian lainnya masih bisa dimanfaatkan,” kata Jawahir.

Sementara untuk luas kolam penampungan air licit 12 meter dengan kedalaman kurang lebih 3-4 meter. Selain meluber, disinyalir ada keretakan pada kolam penampungan air limbah Kopiluhur sehingga merembes sampai ke tanah dan ke pemukiman warga.

Namun demikian, Jawahir mengaku tengah melakukan renovasi kolam penampungan air limbah TPA Kopiluhur.

Advertisement

“Rencananya kedepan juga mau nambah kolam lagi untuk penampungan licitnya. Kalau licit ini air datang dari sampah, kalau sampah kan menghasilkan air licit,” ujarnya.

Ia menyebutkan, hingga saat ini masih terdata dua titik pemukiman warga yang tercemar licit. Selain membuat dua sumur bor, sejumlah bantuan juga datang dari instansi lain.

Ia menyebutkan belum lama ini bantuan datang dari salah satu instansi di Bandung, kemudian Polres Cirebon Kota (Ciko).

“Untuk sumur air bor sendiri Alhamdulillah kemarin sudah disurvei ke lokasi air nya jernih. Jadi total ada 4 titik sumur bor,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Jawahir wilayah terdampak limbah TPA Kopiluhur baru di kawasan Palinggihan Rw 01 dan Sumurwuni.

Advertisement

“Jaraknya memang dihalangi oleh jalan saja, jadi lokasinya berdekatan,” ujarnya.

Continue Reading

Yang Lagi Trend