Ekbis
Rally Emas Berlanjut, Pasar Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga September
Harga emas (XAU/USD) kembali menguat hingga menyentuh level sekitar $3.650 per troy ounce pada perdagangan Selasa (9/9). Sehari sebelumnya, logam mulia ini sempat menorehkan rekor baru di $3.646 per troy ounce pada Senin (8/9). Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai bahwa pencapaian ini menggambarkan optimisme pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan September. Sentimen tersebut semakin memperkuat posisi emas sebagai instrumen lindung nilai, apalagi di tengah melemahnya Dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah.
Secara teknis, Andy menekankan bahwa formasi candlestick bersama dengan indikator Moving Average saat ini menunjukkan tren bullish emas yang masih cukup dominan. Ia menambahkan, momentum penguatan emas saat ini cukup solid. Apabila tekanan beli berlanjut, XAU/USD berpotensi menembus area psikologis $3.700. Namun, bila gagal menembus level tersebut, harga berisiko terkoreksi ke kisaran $3.613.
Harapan pelaku pasar terhadap langkah The Fed menjadi faktor utama yang menggerakkan harga emas. Konsensus pasar saat ini memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Meski begitu, sebagian besar spekulasi juga membuka peluang penurunan lebih agresif sebesar 50 basis poin, tergantung data inflasi serta kondisi ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Dari sisi fundamental, melemahnya pasar tenaga kerja AS semakin memperkuat argumen untuk pelonggaran kebijakan moneter. Data terbaru memperlihatkan penciptaan lapangan kerja pada Agustus hanya sebesar 22 ribu, jauh di bawah perkiraan. Sementara itu, tingkat pengangguran naik dari 4,2% menjadi 4,3%. Kondisi ini menekan nilai Dolar AS sekaligus mendongkrak minat investor terhadap emas.
Di sisi lain, terdapat sinyal perbaikan dari sektor jasa. Data PMI Jasa ISM menunjukkan pertumbuhan tercepat dalam enam bulan terakhir, memberi sedikit harapan terhadap perekonomian. Meski demikian, perhatian utama pasar tetap tertuju pada rilis data inflasi AS. Indeks Harga Produsen (PPI) dijadwalkan keluar Rabu, disusul oleh Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis. Jika inflasi menunjukkan tren melemah, peluang pemangkasan suku bunga akan semakin besar sehingga mendukung penguatan emas. Sebaliknya, data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan bisa menjadi kejutan dan memperkuat kembali Dolar AS.
Pelemahan Dolar tercermin dari Indeks Dolar (DXY) yang turun 0,21% ke level 97,50. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga merosot lebih dari tiga basis poin ke 4,049%, sedangkan imbal hasil riil turun ke 1,679%. Kondisi ini menambah tekanan pada Dolar AS dan membuka ruang bagi emas untuk melanjutkan reli.
Faktor permintaan fisik turut mendukung kenaikan harga emas. Bank Sentral Tiongkok (PBOC) tercatat kembali menambah cadangan emasnya selama 10 bulan berturut-turut hingga Agustus. Sepanjang tahun ini, emas telah menguat sekitar 38%, mempertegas perannya sebagai aset aman di tengah ketidakpastian global.
Secara keseluruhan, emas masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek. Andy menegaskan, selama tren bullish ini belum patah, emas akan tetap menjadi pilihan menarik, terlebih menjelang rilis data inflasi AS yang berpotensi menjadi katalis utama arah pergerakan berikutnya.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES

- Teknologi3 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu3 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal3 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Budaya9 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum8 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum11 bulan ago
Agha Setia Putra Gantikan Hesekiel Sijabat Jadi Kepala ATR/BPN Kabupaten Cirebon