Ekbis
Kementerian PU Berikan Dukungan Penuh Tangani Dampak Banjir di Sorong pada Kanal Makbusun dan Sungai Klafma
Sorong, 18 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh dalam penanganan dampak bencana banjir yang melanda Kota dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Sebagai langkah cepat, Kementerian PU per Rabu (17/9/2025), telah mengerahkan alat berat untuk memulai normalisasi sejumlah sungai yang meluap akibat curah hujan ekstrem.
Sebagai respons
langsung di lapangan, Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua
Barat telah menurunkan dua unit ekskavator. Alat berat ini dikerahkan untuk
melakukan pengerukan dan normalisasi pada dua titik krusial, yaitu kanal
Makbusun di SP 3, Distrik Mayamuk, serta Sungai Klafma di Distrik Aimasi,
Kabupaten Sorong. Upaya ini bertujuan untuk memperlancar kembali aliran air,
mengurangi genangan yang merendam permukiman, dan meminimalkan potensi
terjadinya banjir susulan.
Menteri PU, Dody
Hanggodo, menyatakan bahwa percepatan penanganan menjadi prioritas utama untuk
menjamin keselamatan warga.
“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat
terdampak. Kementerian PU
akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Kota/Kabupaten
Sorong Provinsi Papua Barat,” kata Menteri Dody.
Sejalan dengan pengerahan alat berat, tim gabungan juga telah menyelesaikan
identifikasi untuk penanganan darurat pada delapan ruas sungai. Rinciannya
adalah lima ruas sungai di Kabupaten Sorong dan tiga ruas sungai di Kota
Sorong, yang kini datanya sedang didetailkan untuk menentukan volume penanganan
yang diperlukan.
Bencana banjir menerjang wilayah Kota dan Kabupaten Sorong sejak Minggu
(14/9/2025). Pemicunya adalah curah hujan ekstrem yang mencapai lebih dari 150
mm per hari, yang diperparah oleh pasang surut air laut. Kondisi ini menyebabkan meluapnya lima sungai
utama, yakni Sungai Klagison, Klasaman, Mariat, Klamalu, dan Makbusun.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat, Wempy Nauw, menjelaskan
bahwa tim di lapangan bekerja secara komprehensif. Selain melakukan pengerukan, timnya juga fokus
pada pengumpulan dan penginputan data dampak bencana. Laporan tanggap darurat
pun tengah disusun bersama Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan.
“Kami bersama Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan juga telah meninjau
langsung beberapa ruas sungai yang terdampak untuk mengidentifikasi
permasalahan sekaligus membuat modeling penanganan darurat maupun permanen,”
ujar Wempy.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa BWS Papua Barat kini sedang menyusun
rencana prioritas penanganan darurat. Fokus utama dari rencana ini adalah
penanganan pada ruas-ruas sungai yang alirannya menggenangi permukiman padat
penduduk, fasilitas umum, serta lahan pertanian milik masyarakat.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES

- Teknologi3 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu3 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal3 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Budaya10 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum8 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum11 bulan ago
Agha Setia Putra Gantikan Hesekiel Sijabat Jadi Kepala ATR/BPN Kabupaten Cirebon