Connect with us

Umum

FISIP UGJ Cirebon Gelar Seminar Nasional Bahas Disrupsi-Strategi Pembangunan Desa di Era Digital

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar seminar nasional bertajuk “Disrupsi Kebudayaan dan Strategi Pembangunan Desa di Era Digital” pada Jumat (26/9/2025). Acara berlangsung di Auditorium UGJ dan menghadirkan akademisi, praktisi, hingga pemangku kebijakan dari berbagai daerah.

Dekan FISIP UGJ, Dr. Siti Khumayah, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa tradisi dan budaya merupakan identitas yang tidak boleh tergerus oleh arus modernisasi. “Indonesia memiliki kekayaan budaya yang telah diwariskan sejak dulu. Namun, di era digital ini, disrupsi teknologi telah masuk hingga ke pelosok desa. Pertanyaannya, desa akan dibawa ke arah mana dan bagaimana budaya serta tradisi tetap bisa terjaga?” ujarnya.

Seminar ini diikuti oleh mahasiswa, kepala desa, kepala dinas, serta sejumlah stakeholder yang menjadi mitra strategis FISIP UGJ. Diskusi berjalan dinamis dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang pembangunan desa dan kebudayaan.

Rektor UGJ, Prof. Dr. H. Achmad Faqih, S.P., M.M., mengapresiasi terselenggaranya forum akademik tersebut. Ia menekankan bahwa era digital membawa dampak luar biasa, baik peluang maupun tantangan. “Disrupsi ini mengguncang tatanan lama. Di satu sisi, era digital membuka akses tanpa batas, mendorong kreativitas, serta memfasilitasi kolaborasi. Namun di sisi lain, globalisasi yang tak mengenal batas negara juga menghadirkan tantangan serius,” tuturnya.

Lebih jauh, Prof. Faqih menegaskan pentingnya menyiapkan generasi muda agar mampu menghadapi tantangan global di masa depan. “Bangsa ini harus siap menyongsong tahun 2045 ketika Indonesia ditargetkan menjadi negara besar. Kita harus mencetak generasi emas yang mampu menguasai dunia,” tegasnya.

Advertisement

Seminar nasional ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat strategi pembangunan desa berbasis digital tanpa melupakan akar budaya lokal, sekaligus mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam membangun desa yang adaptif terhadap perubahan zaman.

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend