Connect with us

Lifestyle

Waduh, Limbah Kentang di Weru Cirebon Tak Kantongi Izin

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebuah fakta mengejutkan menyeret dari tumpukan kentang busuk yang menimbulkan bau tak sedap di sebuah gudang milik Heriyanto di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

‎Kejadian bermula saat warga sekitar mengeluhkan bau menyengat dari gudang penumpukan kentang yang akhirnya menimbulkan gelombang protes.

Kentang busuk itu pun akhirnya di pindahkan ke lahan kosong sebelah Ramayana, Desa Weru Lor yang justru menimbulkan masalah baru.

‎Masriah, sang pemilik lahan, mengaku jia ia tak pernah memberikan izin dan justru kaget saat mendapati tumpukan kentang busuk berada di lahannya.

Ia menceritakan jika ada seseorang yang berdalih mau menjemur kentang di lahannya.

Advertisement

“Tapi kan saya tidak pernah kasih izin, begitu sudah masuk, baru bicara, padahal saya jelas-jelas tidak setuju,” ungkap Masriah, Rabu (01/10).

Ia menyebut bahkan ada pihak lain yang sudah memberi izin padahal tidak pernah ada pembicaraan resmi.

‎“Padahal sama sekali tidak,” imbuh Masriah.

‎Warga sekitar pun kian resah karena bau kentang busuk yang tak hanya mengganggu kenyamanan tapi juga di khawatirkan menimbulkan dampak kesehatan.

Dari pengakuan Heriyanto, seorang suplayer bahan baku pakan ternak jika usahanya berjalan tanpa mengantongi izin usaha resmi.

Advertisement

Ia lalu meminta maaf kepada warga dan mengakui jika ia tidak memahami karakter bahan baku yang di tangani.

Heriyanto berdalih jika kentang itu rencananya mau di jemur untuk bahan pakan ternak.

Tapi teksturnya berbeda dengan singkong atau ubi yang cepat sekali membusuk.

“Dari yang awalnya segar, beberapa butir rusak lalu menular ke tumpukan lain, air keluar, jadilah bau busuk,” jelasnya.

‎Heriyanto pun kini mengaku kerepotan menangani 20 ton kentang yang sudah terlanjur datang.

Advertisement

Ia mencoba memindahkan ke lahan lain untuk di jemur, namun lagi-lagi di tolak pemilik lahan.

‎“Saya di beri dua pilihan, di ambil lagi atau di kubur. Akhirnya ya saya kubur. Saya sadar kesalahan saya karena tidak izin sejak awal,” kata Heriyanto.

‎Fakta lebih mengejutkan, ia mengaku jika apa yang ia lakukan selama ini belum mengantongi izin usaha.

“Soal perizinan saya memang belum ada. Usaha saya hanya sebatas pengeringan. Kentang yang masih segar di jual ke pabrik tapi yang rusak ya jadi masalah,” akunya.

‎Heriyanto juga menegaskan jika usahanya hanya sebatas pemasok bahan baku pakan ternak, tak ada pengelolaan atau penggilingan.

Advertisement

‎”Saya tidak mengolah atau menggiling sendiri di gudang, cuma proses pengeringan saja,” tutupnya. ***

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend