Connect with us

Ekbis

Literasi Keuangan OJK Bagi Penyandang Disabilitas Indramayu

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebanyak 1.000 penyandang disabilitas dari berbagai komunitas di Kabupaten Indramayu mengikuti kegiatan Literasi dan Ta’awun Disabilitas 2025 yang di gelar OJK Cirebon di Gedung PGRI Indramayu, Minggu (05/10).

Kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 dan Hari Jadi Indramayu ke-498.

OJK Cirebon menggelar kegiatan berkolaborasi dengan Pemkab Indramayu, Yayasan Sakinah Finance dan Lembaga Jasa Keuangan Syariah.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata OJK dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam kegiatan, peserta mendapatkan pelatihan capacity building seperti menjahit, servis ponsel, florist, hair stylist, public speaking dan make-up artist.

Advertisement

Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan edukasi dan inklusi keuangan.

“Agar masyarakat disabilitas memiliki pemahaman, kemampuan dalam mengelola keuangan dan mengakses layanan keuangan formal secara bijak dan aman,” ujarnya.

Pelaksanaan edukasi di lakukan dengan pendekatan ramah disabilitas.

Yakni melalui penyediaan juru bahasa isyarat, materi visual yang mudah di pahami dan pendampingan dari komunitas penyandang disabilitas.

Materi yang di berikan yakni pengelolaan keuangan dan manfaat menabung di lembaga keuangan resmi.

Advertisement

Serta pelindungan konsumen terhadap risiko penipuan dan kejahatan keuangan digital.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Indramayu Suwenda menyampaikan kegiatan ini di harapkan dapat membuka wawasan dan memberikan kemudahan akses.

“Para peserta juga di harapkan mampu mengelola keuangan dengan baik demi kemandirian ekonomi,” ungkapnya.

Murniati Mukhlisin, Ketua Yayasan Sakinah Finance menyampaikan pihaknya hadir sebagai mitra sosial.

Yang memadukan nilai keuangan berbasis syariah dengan prinsip tolong-menolong (ta’awun).

Advertisement

“Literasi keuangan bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan juga upaya mewujudkan keadilan finansial,” tuturnya.

Murniati berharap penyandang disabilitas memperoleh kemampuan mengelola keuangan secara bermartabat dan berkelanjutan.

“Ini bagian dari visi kami menjadikan ekonomi keluarga sebagai benteng ketahanan sosial,” sambungnya.

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan ini di harapkan menjadi titik balik penguatan ekonomi masyarakat Indramayu.

Mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi lokal, berkontribusi menekan angka kemiskinan dan memperluas kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. ***

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend