Wayang Golek Jadi Media Diskominfo Kuningan Cegah Rokok Ilegal

CIAYUMAJAKUNING.ID – Bekerja sama dengan Bea Cukai Cirebon, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan menggelar pentas wayang golek dalam rangka sosialisasi pencegahan rokok ilegal di Desa Tinggar, Kecamatan Kadugede.

Menurut Bupati Kuningan Acep Purnama pertunjukan wayang golek bukan hanya tontonan semata, melainkan juga tuntunan salah satunya dalam memerangi rokok ilegal.

“Bagi pelaku usaha rokok ilegal berpotensi melanggar pidana UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai,” ungkapnya, Sabtu (29/07) malam.

Dengan tidak membeli rokok ilegal, lanjut Acep, masyarakat dapat berkontribusi dengan meningkatkan pendapatan negara.

“Dan mengalokasikan lebih banyak dana bagi hasil cukai untuk pembangunan,” sambungnya.

Pementasan Wayang Golek menghadirikan Ki Dalang Irwana PRG Sunandar dari Giri Marga Pujaran Giri Harja 3.

Alur cerita dalam lakon Si Cepot Kembar di kisahkan toko Astrajingga mengajak untuk mencegah rokok ilegal dengan tidak membelinya.

Beberapa ciri rokok ilegal yang di sampaikan yaitu rokok tanpa di lekati pita cukai (rokok polos), penggunaan pita cukai palsu dan bekas.

Selain itum ciri-ciri rokok ilegal juga menggunakan pita cukai yang bukan haknya dan menggunakan pita cukai yang tidak sesuai golongan.

Menurut Kepala seksi Bea Cukai Cirebon Mei Hari Sumarna rokok ilegal adalah rokok yang tidak terkena cukai dengan pita cukai.

Peredaran rokok ilegal di Ciayumajakuning pada tahun 2022, lanjutnya, mencapai 19 juta batang.

Namun, tahun ini di semester 1 sudah mencapai 13 juta batang dengan taksiran kerugian negara mencapai Rp 8 miliar.

Kepala Diskominfo Kuningan Wahyu Hidayah, berharap sosialisasi ini akan mempercepat penyebaran informasi tentang ketentuan perundang-undangan.

“Pemkab Kuningan bersama Tim Gabungan termasuk Bea Cukai Cirebon akan terus melakukan pencegahan rokok ilegal,” tegasnya. ***