Sosok

Dian Rachmat Yanuar, Sosok Bupati Kuningan yang Piawai Bangun Komunikasi

Published

1 bulan ago

22 Februari 2025

CIAYUMAJAKUNING.ID – Kamis (20/02), Dian Rachmat Yanuar resmi di lantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Bupati Kuningan bersama Wakil Bupati Tuti Andriani untuk periode 2025-2030 di Istana Kepresidenan Jakarta.

‘Hidup yang tidak di pertaruhkan, tidak akan pernah di menangkan’ menjadi ungkapan prestisius perjalanan kariernya hingga menjadi Bupati Kuningan.

Dian lahir dari pasangan guru Sukardi Kartapermata dan Tati Supartinah dan merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Kedua orangtuanya menanamkan prinsip guyub, saling mengayomi dan etika yang menjadi pondasi kuat dalam keluarga.

Ia merupakan suami dari Ela Helayati dan ayah dari tiga anaknya Abyantara insan, Athaya Haura Khaerunnisa dan Azalea Rauda Firdaussy.

Berbagai jenjang pendidikan Dian tempuh mulai dari STKS Bandung, meraih gelar Magister di UNTAG Cirebon, hingga doktor di Universitas Pasundan.

Ia juga aktif mengikuti pelatihan asesor nasional, Program Pemantapan Pimpinan Daerah Lemhanas dan Digital Capacity Building LOGODI di Korsel.

Dian yang memiliki hobi membaca, bersepeda dan tenis ini mengabdikan diri sebagai ASN selama lebih dari 30 tahun.

Kariernya di mulai dari Setda Kuningan pada 2002, menduduki berbagai posisi strategis seperti Kabag Humas, Kadisdik hingga Sekda 2018-202

Dian juga merupakan penggagas Majalah Purbawisesa, pelopor Tour de Linggarjati, Pacuan Kuda dan Kuningan Kabupaten Angklung,

Dalam berbagai organisasi, ia pernah menjabat Wakil Ketua Kwarcab Pramuka Kuningan, Ketua Harian LKKS, Ketua KNPI Kuningan dan Wakil Ketua KNPI Jabar.

Dian juga berkhidmat di PCNU dan sampai sekarang masih menjadi Pengurus NU Jabar.

Saat ini, ia masih menjadi Ketua Korp Alumni KNPI Kuningan dan Ketua Dewan Pertimbangan ICMI Kuningan.

Dian di kenal sosok yang piawai membangun komunikasi dengan berbagai pihak dan berkompeten mengelola administrasi pemerintahan.

Ia juga di kenal sebagai figur yang mampu menyatukan persepsi antara legislatif dan eksekutif. ***