Connect with us

    Sosok

    Tak Banyak yang Tahu Sosok Jenius Raden Mas Panji Sosrokartono

    Published

    on

    Raden Mas Panji Sosrokartono

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Tidak banyak yang mengetahui dari sosok Raden Mas Panji Sosrokartono karena jarang terdengar di telinga masyarakat Indonesia.

    Raden Mas Panji Sosrokartono merupakan sosok yang jenius dan merupakan kakak kandung dari Raden Ajeng Kartini.

    Diketahui jika Raden Mas Panji Sosrokartono mampu mengusai 35 jenis bahasa atau dikatakan orang saat ini polyglot.

    Raden Mas Panji Sosrokartono juga yang mengispirasi Raden Ajeng Kartini untuk menyuarakan emansipasi wanita pada zamannya.

    Dengan kecerdasannya, saat itu orang-orang Eropa menyebut dia sebagai sosok yang jenius dari timur.

    Advertisement

    Kakak kandung Raden Ajeng Kartini ini juga sebagai sarjana yang lulus dari Universitas Leiden, Belanda Jurusan Bahasa dan kesusastraan Timur.

    Pada tahun 1914, Sosrokartono menjadi wartawan perang di Perang dunia 1. Dia bekerja untuk untuk surat kabar ternama terbitan Amerika Serikat yaitu New York Herald Tribune.

    Pada saat itu, Sosrokartono menjadi satu-satunya mahasiswa yang lolos tes untuk menjadi wartawan di koran tersebut.

    Bahkan pada tahun 1918, Sosrokartono dipercaya menjadi juru Bahasa Blok Sekutu. Bahkan pada tahun 1921, menjadi pejabat tinggi keduataan Prancis untuk Belanda, di Den Haag.

    4 tahun kemudian atau sekitar 1925, Sosrokartono pulang kembali ke Tanah air yang saat itu masih bernama Hindia Belanda. Namun sayangnya prestasi gemilang Sosrokartono saat di Eropa justru seolah tidak berguna saat kembali ke tanah air.

    Advertisement

    Sosrokartono sempat mengajar di lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hajar Dewantara yakni Taman Siswa, namun pria cerdas itu akhirnya mengundurkan diri.

    Parahnya lagi, dia sempat dituduh sebagai komunis hingga membuat pergerakannya terbatas dan sulit mendapatkan pekerjaan di zaman Hindia Belanda.

    Karena memiliki tekanan batin, membuat Raden Mas Panji Sosrokartono mengalami sakit dan berujung pada kelumpuhan pada tahun 1942.

    Sampai akhirnya dia wafat pada tahun 1952 di usia 74 tahun karena kondisi kesehatan tidak berangsur membaik. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend