Connect with us

    Umum

    Wabup Cirebon: 2023 Tahun Terberat Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDWakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) TKPKD di Kecamatan Astanajapura dan Jamblang guna mempercepat penurunan angka stunting dan menargetkan pada tahun 2024 Kabupaten Cirebon zero kemiskinan ektrem.

    Sepanjang tahun 2023, kata Ayu sapaan akrabnya, Pemkab Cirebon sudah melakukan Monev TKPKD di 15 kecamatan.

    “Ini tahun terberat, karena kami menargetkan tahun 2024 zero kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon,” ucapnya di Kecamatan Astanajapura, Rabu (11/10).

    Untuk itu, Ayu mengajak seluruh pihak terkait untuk satu frekuensi semangat bersama guna menghapus kemiskinan ekstrem.

    Menurutnya, Kecamatan Astanajapura menempati urutan keenam miskin ekstrem dari 40 kecamatan yakni sebanyak 1.800 jiwa dari 473 KK.

    Advertisement

    Kabupaten Cirebon, lanjutnya, masih menjadi peringkat teratas miskin ekstrem se-Jawa Barat dengan total sebanyak 81.890 jiwa atau sekitar 3,7 persen.

    Ia lalu memberikan contoh solusi menanggulangi kemiskinan di Kecamatan Astanajapura.

    Apabila berprofesi sebagai nelayan, para ibu harus di berdayakan karena nelayan tidak setiap hari melaut.

    “Ibu-ibunya bisa di berdayakan, apakah dengan berdagang ataupun yang lainnya,” imbuhnya.

    Menurut Ayu masih banyak warga yang memperoleh pendapatan per kapita rata-rata Rp11.500.

    Advertisement

    “Untuk itu, kami memverifikasi ulang dan ada tim yang terjun langsung mendata apa saja yang di butuhkan supaya tepat sasaran,” jelasnya.

    Wabup mengakui semua permasalahan kemiskinan ada pada pendataan.

    Sementara itu, berdasarkan data pada 2023 stunting di Kabupaten Cirebon mencapai 14.014 jiwa atau 8,59 persen tersebar di 28 desa di sembilan kecamatan.

    “Tahun ini adalah tahun terberat menurunkan angka stunting,” kata Ayu di Kecamatan Jamblang, Jumat (13/10).

    Pemdes, lanjutnya harus mempunyai data valid untuk di jadikan sasaran melalu pengkategorian yang mencakup data remaja, calon pengantin, ibu hamil dan balita.

    Advertisement

    Hal ini supaya mempermudah dalam melakukan intervensi serta capaian kinerja yang jelas. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend