Budaya
Fosil Stegodon Ditemukan Di Desa Cikawung Indramayu
INDRAMAYU, – Seorang warga di Dusun Ciwado Desa Cikawung Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu menemukan fosil hewan vertebrata jenis stegodon atau gajah purba. Fosil tersebut ditemukan warga di lembah sungai Cilalanang yang sangat terjal.
Unang Herman, warga Desa Cikawung ini menemukan fosil hewan tersebut saat melakukan aktivitas di sekitar obyek wisata alam Ciwado.
Awalnya, Unang membiarkan temuan tersebut berserak diatas tanah. Namun, temuan tersebut diambil dan dibawa pulang ke rumahnya karena ada keinginan untuk digosok menjadi batu akik.
“masyarakat disini tidak tahu kalo itu fosil. Dan dibiarkan saja di lembah. Batu diangkat dan dibawa pulang setelah ada keinginan untuk dibuat batu akik,” kata Unang, Rabu (14/1/2020).
Unang menjelaskan keinginan membuat akik diurungkan dan mengimpan batu tersebut di pos wisata Ciwado. Pihaknya mengetahui temuannya itu merupakan fosil setelah bertemu Turidi, seorang fotografer asal Jakarta dan memperlihatkan temuannya tersebut.
Menurut Unang, karena ketidaktauan masyarakat, banyak warga yang menjadikan fosil tulang berukuran panjang dijadikan tungku untuk memasak di dapur.
Adanya temuan tersebut, langsung diinformasikan kepada Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Indramayu. Dari hasil konsultasi dengan DR Lutfi Yondri, peneliti utama di Balai Arkeologi Bandung sudah dapat dipastikan sebagai fosil hewan vertebrata jenis stegodon atau gajah purba.
“fosil yang ditemukan di Ciwado ini memiliki panjang 32 Cm dan lingkar tulang 22 Cm” jelas Ketua TACB indramayu, Dedy S Musashi.
Selain ditemukan fosil tulang hewan vertebrata, tim TACB Indramayu bersama Kasi Cagar Budaya Disparbud Kabupaten Indramayu Tinus Suparto, menyusur ke lokasi sekitar temuan dengan radius 1 kilo meter.
Dari hasil survey awal, tim juga menemukan serpihan tulang dan taring hewan termasuk banyak ditemukan molusca yang banyak menempel di dinding batu.
” saat ini fosilnya kita amankan dulu di lokasi yang aman agar terhindar dari buruan pemburui fosil ilegal,” jelas Dedy Musashi.
Terkait dengan temuan tersebut, TACB Kabuoaten Indramayu sudah melaporkan kepada Balar Bandung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya di Banten. Dari laporan ini akan ditindaklanjuti ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Ditanya mengenai usia fosil tersebut, Dedy mengaku tidak dapat menduga duga karena diperlukan penelitian lanjutan yang melibatkan disiplin ilmu Paleontologi dan geologi.
Namun, berdasarkan literasi yang ada menyebutkan masa hidup gajah purba diperkirakan pada masa pleistocen awal afau sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.
Selain di Indramayu, tim geologi juga menemukan fosil stegodon di Kabupaten Majalengka berupa gading dengan ukuran panjang mencapai 3 meter. Temuan aerupa juga ditemukan di situs Semedo Kabupaten Tegal.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya1 bulan ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Budaya2 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum1 bulan ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP