Connect with us

Kuliner

Cerita Legendaris Dibalik Kuliner Docang Cirebon

Published

on

Docang Cirebon

Cirebon: Ragam warisan budaya dan kuliner Cirebon banyak diburu pengunjung saat berwisata, salah satunya adalah Docang Cirebon.

Sajiannya begitu menggoda. Paduan lontong diiris kecil, ditaburi parutan kelapa muda, irisan daun singkong, dan dicampur dengan toge yang telah direbus. Kemudian paduan itu disiram kuah panas yang berisi dage (sejenis oncom yang dihancurkan). Sajian Docang itu benar-benar menggugah selera makan Anda usai aktivitas di pagi hari.

Sajian Docang yang hangat ini menjadi salah satu menu populer pilihan warga di pagi hari. Selain hangat, hidangan ini juga terbilang sehat dan menyehatkan. Sayur mayur yang berada di dalam menu docang ini menjadi salah satu alasan mereka menjadikan makanan favorit.

“Sehat tidak banyak lemak karena banyak sayurnya mas,” kata salah seorang pengunjung, Hari salah seorang penikmat kuliner Docang Cirebon, Jumat (7/2/2020).

Menurut Hari, menyantap Docang di pagi hari lebih terasa nikmat, terutama setelah berolahraga. Menurut dia, semua Docang di Cirebon memiliki citra rasa yang sama. 

Advertisement

“Banyak penjual Docang di Cirebon dan semuanya sama-sama enak kok. Apalagi kalau habis olahraga,” lanjut Hari. 

Seperti diketahui, sebagian besar penjual Docang Cirebon merupakan usaha turun temurun ini memiliki sejarah istimewa. Konon, kuliner tradisional ini merupakan makanan kesukaan para Wali Sanga penyebar agama Islam di Pulau Jawa dan Nusantara.

Allkisah, saat itu ada seorang pangeran yang sangat membenci para wali karena menyebarkan agama Islam di pelosok Jawa. Pangeran itu berencana untuk meracuni para wali.

Pangeran itu membuat jenis makanan baru dari sisa-sisa makanan para sultan yang kemudian disebut Docang. Makanan itu dia hidangkan ke para wali yang sedang berkumpul di Masjid Agung Keraton Cirebon. 

Ajaibnya, racun yang dicampurkan ke dalam Docang itu tidak berpengaruh.

Advertisement

“Bahkan, setelah memakan Docang itu, para wali justru menyukai masakan  tersebut,” kata Mang Taro salah seorang pedagang docang.

Dari cerita tersebut, Docang kemudian menjadi makanan asli Kota Cirebon karena dikenal sebagai makanannya para Wali Sanga. Apalagi kalau menjelang puasa dan Maulid Nabi Muhammad SAW, pedagang Docang pasti banyak berjualan di sekitar Masjid Agung dan keraton.  

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yang Lagi Trend