Connect with us

Kuliner

Cerita Penjual Tahu Gejrot di Pasar Kanoman Bertahan Ditengah Wabah Covid-19

Published

on

Cirebon: Pandemi Covid-19 berdampak kepada semua sektor. Salah satunya pariwisata yang ada di Cirebon.

Tidak sedikit usaha di bidang pariwisata lumpuh. Seperti biro perjalanan hingga hotel.

Kondisi tersebut berdampak kepada sektor usaha kuliner khas Cirebon Tahu Gejrot. Seperti dialami penjual Tahu Gejrot Sinta yang berlokasi di depan toko manisan Sinta Pasar Kanoman.

“Biasanya satu minggu habis 15 ribu tahu sekarang hanya 3000 tahu seminggu turunnya drastis,” kata Andri penjual tahu Gejrot Sinta, Minggu (17/5/2020).

Tahu Gejrot Sinta merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang banyak diburu pengunjung. Selain rasanya yang khas, tahu gejrot ini bisa dibawa sebagai oleh-oleh.

Advertisement

Diketahui, Tahu Gejrot Sinta berjualan sejak tahun 1990. Untuk satu porsi tahu gejrot apabila dimakan ditempat Rp 10 ribu

Sementara jika dibawa pulang, harga satu paket tahu gejrot Rp 30 ribu. Dia mengklaim tahu gejrot bisa awet tiga hari jika dijadikan oleh-oleh.

“Bungkusnya terpisah antara tahu dan kuah dan lain-lainnya. Kebanyakan dibawa untuk oleh-oleh mas. Kalau makan disini ada ongkos nguleknya meracik cabai dan bawangnya,” kata dia.

Andri menyebutkan, penurunan penjualan sejak pandemi covid-19 hingga sekarang mencapai 80 persen. Andri mengaku tetap bertahan jualan di lokasi.

Dia tak pernah berjualan online atau daring selama masa pandemi covid-19. Namun, ada sejumlah pelanggan yang memanfaatkan usahanya untuk berjualan online.

Advertisement

“Kebanyakan pelanggan sendiri mas pakai usaha jasa titip. Jadi mereka belanja banyak untuk dibawa ke orang-orang yang memesan gitu. Ya sebisa mungkin kami bertahan,” ujar dia.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yang Lagi Trend