Perahu Otok-otok dari Cirebon Berlayar Hingga Belanda

Ciayumajakuning.ID – Beberapa anak muda di Jamaras Kidul, Klangenan, Cirebon bertelanjang dada memukul-mukul plat seng bekas. Mereka menjadikannya sebagai bahan membuat perahu otok-otok.

Daerah Jamaras Kidul semenjak tahun 1970an sudah terkenal sebagai sentra pembuatan mainan tradisional perahu otok-otok. Bahan bakunya seng dengan berbahan bakar kapas serta minyak kelapa (kletik).

Pada masa jayanya sekitar tahun 1990an para warga Jamaras sempat mengekspor hasil kerajinan tangan mereka hingga ke luar negeri, seperti Belanda dan Perancis. Kini pembuatan perahu tersebut hanya berdasarkan pesanan para juragan mainan di Jakarta ataupun Bandung.

Perahu-perahu tersebut dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Dan para pembeli pun kini hanya dapat menjumpai penjual perahu tersebut di saat acara Syawalan ataupun pasar malam di beberapa kota di Indonesia.

Teks dan Foto: Iqbal Kusumadireza

Advertisement