Connect with us

    Umum

    Hanya Ada Dua Siswa di SDN 2 Trusmi Wetan, Kadisdik Kabupaten Cirebon Sebut Siswa Sudah Dipindahkan

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ada pemandangan yang berbeda di SDN 2 Trusmi Wetan Kabupaten Cirebon. Pasalnya pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hanya mendapatkan dua orang siswa.

    Minimnya perolehan siswa ditenggarai karena posisi sekolah tersebut berada di dalam satu hamparan mulai dari SDN 1, 2, dan 3 berada dilingkungan sekolah.

    Salah seorang guru SDN 2 Trusmi Wetan Kusnadi mengakui jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ruang kelas 1 memang kosong. Hal itu disebabkan tidak adanya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.

    “Ruang kelas 1 ini kosong, bisa dilihat sendiri cuma ada meja dan kursi tapi gak ke pakai,” ujarnya, Kamis (21/7/2022).

    Lebih lanjut kata dia, sejak awal PPDB diakuinya sangat minim pendaftar di SDN 2 Trusmi Wetan. Hanya ada dua orang siswa yang sudah mendaftar, namun karena tidak ada pendaftar lain. Akhirnya orang tua dari kedua siswa tersebut memindahkan tempat sekolah bagi anaknya.

    Advertisement

    “Karena gak ada temannya jadi orang tua dari kedua siswa itu memindahkan anaknya,” paparnya.

    Meskipun demikian, untuk pengajaran bagi kelas 2 sampai dengan kelas 6 masih terus berjalan. Hanya saja dirinya berharap kepada Dinas Pendidikan untuk meminta kebijaksanaan agar ada jalan keluar bagi guru kelas satu.

    “Baru tahun ini sampai minim pendaftar, jadi kami harap ada kebijaksanaan dari Dinas Pendidikan bagi guru kelas satu,” bebernya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, pada PPDB tahun ini ada SD yang hanya mendapatkan siswa baru yang tidak memenuhi kuota, yakni SDN Trusmi Wetan 2. Meskipun di tingkat SD tidak ada penerapan kuota, kata Roni, namun rata-rata kuota di semua SD di Kabupaten Cirebon terpenuhi.

    “Kenapa di SDN Trusmi Wetan 2 itu tidak mencapai kuota, penyebabnya karena di situ ada 3 SDN. Kita kembalikan kepada orang tua, dan kebanyakan orang tua memilih sekolah yang terbaik untuk anaknya,” kata Roni.

    Advertisement

    Sebagai solusinya, lanjut Roni, siswa di SDN Trusmi Wetan 2 tersebut akan dipindahkan ke SDN terdekat agar dapat efektif menerima pelajaran dari gurunya. Begitupun dengan guru di SDN tersebut, akan dipindahkan ke sekolah lainnya karena tahun ini rencananya SDN Trusmi Wetan 2 akan di marger, tepatnya pada bulan Desember nanti.

    Diterangkan Roni, dengan waktu yang tersisa ini sejumlah SD Negeri akan memaksimalkannya untuk mencari siswa baru sampai dengan selesainya entry dapodik.

    “Kita dorong agar sekolah-sekolah yang siswanya kurang bisa turun lagi dan mencari siswa. Masih ada waktu sampai akhir agustus,” terangnya.

    Dikatakannya ada 25 sekolah yang jumlahnya berada di bawah 20 siswa dan jumlah sekolah yang tidak memenuhi kuota paling banyak terdapat di wilayah timur.

    “Minimal ada 25 siswa per kelas, kalau sudah di bawah itu siswanya kami anggap tidak memenuhi kuota,” ucapnya.

    Advertisement

    Masih kata dia, pihaknya akan melakukan marger terutama bagi sekolah yang ada dalam satu hamparan, marger dilakukan menunggu masa pensiun kepala sekolah.

    “Tahun ini ada 26 kepala sekolah yang pensiun sampai akhir tahun agar tidak melakukan demosi jabatan,” paparnya.

    Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan moratorium bagi jabatan kepala sekolah. Kemudian, dari 215 sekolah tingkat dasar yang akan di marger menjadi 109 sekolah.

    “Kekurangan murid ini bukan berarti jumlah angka putus sekolah, malahan kami akan menuntaskan persoalan putus sekolah,” pungkasnya. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend