Mistis
Banjir di Musim Kemarau, Ramalan Joyoboyo: Akeh Udan Salah Mangsa

CIAYUMAJAKUNING.ID – Fenomena alam terjadi yang seharusnya memasuki musim kemarau malah justru terjadi curah hujan yang cukup tinggi. Para ahli menyebut fenomena ini di sebut kemarau basah.
Sehingga meskipun musim kemarau tetapi masih terjadi curah hujan yang mengakibatkan banjir karena berkurang dan tergantikannya ruang terbuka hijau.
Kemarau basah terjadi karena kelembapan udara yang tinggi sehingga menyebabkan kondisi yang tidak biasa dan ini kesalahan manusia.
Fenomena tidak biasa ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak stabil.
Joyoboyo meramalkan terkait dengan hujan, salah satunya adalah ‘akeh udan salah mangsa’ (akan banyak hujan di musim yang salah).
Ramalan Joyoboyo ini juga sering di kaitkan dengan terjadinya bencana alam seperti banjir.
Frasa ‘akeh udan salah mangsa’ merujuk pada fenomena hujan turun di luar musim hujan atau hujan turun dengan intensitas sangat tinggi di luar musim hujan.
Ramalan ini sering di hubungkan dengan potensi bencana alam seperti banjir.
Hujan yang tidak tepat waktu dan deras dapat menyebabkan banjir di berbagai wilayah.
Banjir yang terjadi saat ini karena kesalahan manusia menghilangkan dan mengganti fungsi ruang terbuka hijau dengan lainnya. ***
Oleh: Jeremy Huang Wijaya
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum4 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Budaya5 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum5 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan