Connect with us

Ekbis

DPRD Kota Cirebon Dukung Pemberdayaan UMKM dan Koperasi Merah Putih

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Komisi II DPRD Kota Cirebon mengapresiasi DKUKMPP dalam pemberdayaan UMKM dan sosialisasi koperasi merah putih yang di nilai menunjukkan tren positif dengan di tunjukkan banyaknya kunjungan.

Menurut Ketua Komisi II DPRD M Handarujati Kalamullah (Andru) capaian ini harus di dukung sebagai pengenalan Kota Cirebon dan ruang promosi UMKM.

Apalagi Wali Kota telah mengimbau kepada seluruh OPD supaya menerima kunjungan luar daerah di Mall UMKM DKUKMPP.

“Hingga kini ada lebih dari 5.000 pelaku ekonomi yang tercatat di DUKMPP,” terangnya saat memimpin raker bersama DUKMPP di ruang serbaguna, Kamis (22/05).

Jumlah tersebut terdiri dari 2.687 UMKM, 1.533 PKL dan 2.227 IKM (Industri Kecil Menengah).

Advertisement

Menurut Andru, seluruh pelaku ekonomi tersebut perlu di dukung terutama dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat.

Kendati demikian, DKUKMPP masih perlu melakukan penataan PKL yang masih belum masuk dalam kawasan resmi.

Seperti di Shelter Alun-Alun Kejaksan, samping Bank BJB, Kawasan Bima dan Pujabon Cipto.

Terkait realisasi program Koperasi Merah Putih di tingkat Kelurahan, Komisi II mengapresiasi DKUKMPP yang telah rampung melakukan sosialisasi.

Ia menilai realisasi koperasi merah putih dapat memberdayakan ekonomi masyarakat karena terdapat sejumlah unit usaha yang dapat berjalan.

Advertisement

Seperti unit usaha simpan pinjam, kios pengadaan sembako, klinik kesehatan hingga gudang logistik.

Saat ini data koperasi yang tercatat DKUKMPP jumlahnya sebanyak 353 dengan rincian 221 yang masih aktif dan 132 tidak aktif.

“Harapannya koperasi ini bisa berjalan dan legalitasnya di urus sehingga nanti bisa berdiri koperasi berbasis RW,” harap Andtu.

Anggota Komisi II DPRD Dian Novitasari juga mendukung langkah Mall UMKM dalam mewadahi pelaku ekonomi di Kota Cirebon.

Sejumlah fasilitas dapat di akses masyarakat secara gratis seperti promosi prduk UMKM hingga pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Advertisement

“Dan ini tidak terbatas pada makanan saja, termasuk barang atau ekonomi kreatif juga masuk,” tutupnya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend