Connect with us

Pariwisata

Pedagang di Komplek Makam Sunan Gunung Jati Terganggu Imbas Banyak Pengemis, Bupati Imron Tegaskan Penertiban

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Kawasan komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon belakangan menjadi ramai di media sosial lantaran video viral pengemis yang meminta kepada pengunjung dengan cara memaksa.

Kondisi tersebut diakui oleh Santi, salah seorang pedagang yang ada di kawasan Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon. Ia mengakui keberadaan pengemis paksa tak hanya mengganggu pengunjung, melainkan pedagang.

“Biasanya kalau lagi ramai malam Sabtu sampai malam Senin. Itu berjejer bukan hanya pengunjung ada pengamen pengemis juga,” ujar pedagang pakaian di jalur masuk pejalan kaki kawasan Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Rabu (6/8/2025).

Ia mengatakan, banyaknya pengemis paksa yang berjejer di jalur pejalan kaki membuat pengunjung enggan berlama melihat barang dagangannya.

Bahkan, katanya, para pengemis tersebut berani mengganggu pengunjung saat hendak melihat-lihat dagangannya. Sehingga membuat pengunjung risih.

Advertisement

“Sudah ramai mau beli tertutup orang saya disini sudah hampir 10 tahun jualan,” ujarnya.

Bupati Cirebon Drs H Imron mengatakan, aksi para peminta paksa kotak amal dan paa pengemis juga mengganggu para pelaku usaha di kawasan tersebut. Ia mendengar langsung keluhan tersebut dari pedagang.

“Tadi saya berdialog dengan pelaku usaha (pedagang) di sini ternyata mereka juga merasa terganggu usahanya. Karena banyaknya pengemis dan pengamen, sehingga para peziarah enggan berbelanja di toko atau warung mereka karena para peziarah merasa terganggu,” ungkapnya.

Imron menyebutkan, Pemkab Cirebon terus berkoordinasi dengan para sultan Keraton Kanoman Cirebon. Ia mengklaim, kondisi komplek Makam Sunan Gunung Jati semakin tertib setelah ada penertiban.

Ia menyebutkan, pengemis yang beroperasi di kawasan objek wisata religi makam Sunan Gunung Jati mayoritas berasal dari luar Cirebon.

Advertisement

“Setelah kita data dan tanya ternyata para pengemis yang meminta-minta di sini mayoritas berasal dari luar Cirebon,” ujarnya.

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend