Connect with us

Umum

Desak Solusi Limbah TPA Kopiluhur, Umar Klau: Penanganan Harus Sistemik, Bukan Sporadis

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Keluhan warga Argasunya mengenai air sumur yang diduga tercemar limbah TPA Kopiluhur selama puluhan tahun mendapat respons anggota DPRD Kota Cirebon Umar Stanis Klau.

Anggota Komisi 3 DPRD Kota Cirebon itu mendesak Pemkot Cirebon untuk segera mengambil langkah konkrit terkait permasalahan tersebut. Ia mendesak dinas terkait segera mensosialisasikan hasil laboratorium air yang sumur warga yang tercemar limbah TPA Kopiluhur.

“Agar jelas langkah tindak lanjutnya karena warga membutuhkan perlindungan yang nyata. Menurut saya masalah TPA ini sudah masuk kualifikasi persoalan serius. Bahkan menimbulkan krisis di berbagai bidang baik sosial ekonomi maupun kesehatan,” ujar Umar Klau di Cirebon, Jumat (8/8/2025).

Oleh karena itu, katanya, dalam perspektif managemen krisis, Wali Kota Cirebon Effendi Edo harus turun tangan menyelesaikan masalah ini secara permanen. Menurutnya, menyikapi masalah TPA Kopi luhur jangan sporadis harus sistemik agar terukur.

“Jangan obor blarak. Menyelesaikan masalah serius begini butuh good Will dari walikota bukan sekedar dinas. Wali Kota punya anggaran dan jaringan swasta yang memadai untuk mengatasi masalah dampak TPA,” ujarnya.

Advertisement

Umar Klau meminta agar pimpinan daerah melihat Argasunya harus dengan sepenuh hati dan tidak terkesan pilih kasih. Menurutnya, secara geografis kelurahan Argasunya berada di sisi kota dan seharusnya mendapat perhatian lebih.

Sementara itu, kata dia, warga Argasunya rata-rata berlaterbelakang ekonomi menengah ke bawah dengan tingkat kesenjangan yang cukup tinggi dibandingkan kelurahan yang lain.

“Kalau kita pikir, rasanya tidak adil orang di kota makan enak trus ampas dan Sampah nya dibuang ke Argasunya. Lalu ada masalah kita hanya diam? Dimana hati nurani kita, bukankah itu artinya kita telah melakukan kekerasan verbal dan simbolik kepada warga Argasunya?” ujar Umar.

Jika kondisi seperti ini trus dibiarkan, Umar khawatir eskalasi kekecewaan akan terakumulasi dan berpotensi melahirkan pembangkangan sosial. Oleh karena itu, ia agar kebijakan pemerintah harus memberikan prioritas bukan sekedar wacana kepada warga di Kelurahan Argasunya.

“Solusi Bisa berupa kompensasi bentuknya bisa melalui musyawarah. Kemudian Pemkot Cirebon wajib buat rencana pengelolaan sampah terpadu sehingga warga tau faedah adanya TPA di Argasunya jangan hanya ada baunya,” ujar Umar.

Advertisement

Pada kesempatan tersebut, Umar mengaku siap mengawal keluhan warga Argasunya terkait cemaran limbah TPA Kopiluhur ke Pemkot Cirebon. Ia mengatakan berencana menggelar audiensi dengan warga terdampak limbah TPA Kopiluhur pada pekan depan.

Continue Reading

Yang Lagi Trend