Dukung Literasi Keuangan, Bank Mini Diresmikan di SMPN 1 Weru Cirebon

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebagai langkah menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar, Pemkab Cirebon meresmikan operasional bank mini di SMPN 1 Weru, Kabupaten Cirebon, Rabu (25/06).

Kegiatan itu merupakan hasil kolaborasi Disdik Kabupaten Cirebon dan bank BJB Sumber sebagai implementasi dari gerakan ‘Satu Rekening Satu Pelajar’.

Asda Setda Hafidz Iswahyudi menyebutkan bank mini di sekolah merupakan bentuk edukasi praktis mengenai pengelolaan keuangan sejak dini.

Menurutnya hal ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah daerah dalam mendukung literasi finansial siswa.

“Melalui kerja sama dengan bank BJB, para pelajar bisa mengenal dan mempraktikkan aktivitas keuangan secara langsung,” ucap Hafidz.

Saat ini sudah ada sembilan SMP di Kabupaten Cirebon yang menjalin kerja sama serupa.

Program ini di harapkan menjadi bekal penting siswa dalam memahami sistem keuangan formal.

“Siswa bisa belajar secara langsung tentang transaksi perbankan sederhana,” katanya.

Kadisdik Ronianto mengatakan tujuan utama dari bank mini yakni guna membiasakan siswa gemar menabung secara teratur dan bertanggung jawab.

“Kalau dulu anak-anak menabung di celengan, sekarang kami ajak mereka menabung melalui rekening,” ujarnya.

Ronianto berharap, orang tua juga ikut mendukung dengan rutin menyisihkan uang ke dalam rekening pelajar.

Sementara itu, CEO bank BJB Region III Arris Mirawan menyampaikan pihaknya siap mendukung penuh program literasi keuangan di sekolah.

Ia menilai bank mini di sekolah ini adalah sarana pembelajaran yang efektif dalam mengenalkan dunia keuangan dengan cara sederhana dan menyenangkan.

“Ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendorong inklusi keuangan,” tutur Arris.

Ia menambahkan program ini juga menjadi bagian dari kontribusi bank BJB dalam mendukung pendidikan karakter keuangan dan kemandirian ekonomi pelajar.

“Program ini di harapkan dapat memperkuat pemahaman pelajar tentang pentingnya perencanaan keuangan sejak usia dini,” tutup Arris. ***