CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Fenomena alam puting beliung kerap terjadi di sejumlah daerah Indonesia. Termasuk diantaranya wilayah Cirebon Jawa Barat.
Tak sedikit kerusakan yang terdampak akibat terjangan puting beliung di Cirebon. Seperti yang terjadi di Desa Slangit Kabupaten Cirebon merusak lebih dari 300 rumah dan bangunan fasilitas umum.
Namun, terlepas dari bencana puting beliung yang terjadi di sejumlah daerah. Tak semua orang tahu bagaimana ciri-ciri angin puting beliung yang terjadi di Indonesia.
Badan Meteorolgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada 5 ciri angin puting beliung yang terjadi di Indonesia. Termasuk yang menghebohkan di atas Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Timur pada
pekan ini.
Dikutip dari Suara.com, dalam penjelasan resmi di Facebook BMKG menjelaskan bahwa angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur adalah waterspout – yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas.
“Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer,” jelas BMKG.
Keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout.
Berikut adalah 5 ciri angin puting beliung atau watersprout di Indonesia menurut BMKG:
1. Kejadiannya bersifat lokal
2. Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit
3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
4. Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout.
5. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat.