CIAYUMAJAKUNING.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sedang berupaya mengusulkan adanya pedoman umum (pedum) untuk bantuan asuransi usaha tani padi (AUTP) dari Kementerian Pertanian.
Pasalnya, menurut Kepala Distan Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas, hal itu sangat di perlukan untuk melindungi para petani dari kerugian.
“Hingga saat ini para petani belum bisa mendaftarkan lahan pertaniannya untuk mengikuti AUTP,” ujarnya, Selasa (21/02).
Padahal, kata Asep, pada bulan ini AUTP sangat di butuhkan bagi para petani Cirebon.
Sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, lanjutnya, sangat rawan terhadap banjir yang mengakibatkan tanaman padi mengalami puso mati akibat terendam banjir .
“Sampai akhir Januari 2023, lahan pertanian di Kabupaten Cirebon yang harus tanam ulang atau puso mencapai 3.400 hektare lebih, dan belum terlindungi oleh asuransi,” tutur Asep.
Ia mengatakan para petani di 16 kecamatan di Kabupaten Cirebon memang sangat membutuhkan AUTP, karena daerah itu merupakan rawan banjir.
“Dan yang paling banyak berada di Kecamatan Kapetakan, dan Gegesik,” imbuh Asep.
Selain itu, untuk meringankan para petani, Pemkab Cirebon juga menyediakan pembayaran premi asuransi mencapai 11.500 hektare.
“Tapi masih menunggu pedum AUTP turun,” katanya.
Asep menjelaskan premi AUTP per musim yaitu Rp180 ribu per hektare, kemudian Kementan memberikan subsidi Rp144 ribu.
Sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu, dan di Kabupaten Cirebon yang Rp36 ribu di tanggung oleh pemerintah daerah. ***
