CIAYUMAJAKUNING.ID – Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menekankan pentingnya mengkaji profil psikologis kedua korban kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon yang terjadi pada tahun 2016 silam.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi saksi ahli dalam sidang Peninjuan Kembali (PK) Saka Tatal atas pengajuan pemohon tim kuasa hukum di PN Cirebon, Rabu (31/07).
Saka Tatal merupakan terpidana yang kini bebas murni atas kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon.
“Apakah melibatkan tindakan kekerasan seksual atau aktivitas seksual konsensual?” ujarnya usai memberikan kesaksian di meja sidang.
Jika sperma yang di temukan di hasilkan dari aktivitas seksual yang melibatkan paksaan, lanjut Reza, maka dapat di simpulkan adanya tindak pemerkosaan.
“Namun, jika sperma tersebut berasal dari aktivitas suka sama suka, maka tidak ada pemerkosaan,” sambungnya.
Reza menilai pemeriksaan bukti komunikasi elektronik penting guna menentukan kematian Eki dan Vina Cirebon seperti percakapan, panggilan telepon.
“Bukti komunikasi elektronik dapat memberikan gambaran apakah para tersangka benar-benar merencanakan pembunuhan atau tidak,” tuturnya.
Reza menilai bukit-bukti tersebut dapat mengungkap fakta. niat dan tindakan para tersangka.
Ia pun mengaku kecewa atas tidak hadirnya bukti elektronik yang esensial dalam persidangan.
“Jika ada, pastinya Polda Jabar sudah melakukan ekstraksi data dari ponsel semua pihak pada malam kejadian,” jelas Reza. ***